Main Article Content

Abstract

This research is to obtain information about the achievement of National Education Standards as a predictor or which of them has a significant effect on school quality. The research used a quantitative descriptive approach and secondary data from BAN-SM Year 2015. From the data, 506 A acrredited schools were selected as sample. Those schools then were ranked from the lowest to the highest score to be made quartile score. The results showed that, based on A accredited schools grouped on the average quantitative achievement of the National Exam, it did not show significant difference among quartile 3, 4 and 5. In addition, the effect of the fulfillment of the eight of National Standards of Education on the achievement of school quality (National Exam value) simultaneously statistically significant. Standards which have a significant influence on school quality are the standard of Content, Graduate Competencies, Educators and Educational Personnel, Facilities & Infrastructure, and Management. The results indicated that there were only five standards that have positive and significant effect on the achievement of school quality, while the other three standards, namely, Process, Financing and Assessment had no significant effect. 


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang capaian Standar Nasional Pendidikan  sebagai prediktor atau yang berpengaruh secara signifikan terhadap mutu sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif.Penelitian ini menggunakan data sekunder dari BAN-SM Tahun 2015. Dari data tersebut  dipilih 506 sekolah sampel yaitu propinsi yang mendapat akreditasi A dan diurutkan mulai dari skor terendah sampai yang tertinggi untuk dibuat kuantil skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, berdasarkan sekolah hasil akreditasi A dan dikelompokkan pada kuantil rata-rata capaian UN  tidak menunjukkan perbedaan antarkuantil 3, 4 dan 5 secara signifikan. Kedua, pengaruh pemenuhan kedelapan Standar Nasional Pendidikan terhadap pencapaian mutu sekolah (Nilai UN) secara bersama-sama (simultan) signifikan secara statistik. Dari kedelapan SNP, yang memiliki pengaruh signfikan terhadap mutu sekolah adalah standar Isi, Kompetensi Lulusan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana & Prasarana, serta Pengelolaan. Dengan demikian, hanya ada lima standar yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pencapaian mutu sekolah. Sementara tiga standar lainnya yaitu standar proses, standar pembiayaan, dan standar penilaian berpengaruh positif tetapi tidak signifikan.

Article Details

Author Biography

Sabar Budi Raharjo, Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Balitbang Kemendikbud

Kemdikbud
How to Cite
Raharjo, S. B., Yuliana, L., & Yudha, Y. H. (2018). CAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SEBAGAI PREDIKTOR MUTU SEKOLAH. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 3(2), 129-140. https://doi.org/10.24832/jpnk.v3i2.750

References

  1. Cahyana, A. (2010). Upaya peningkatan mutu sekolah melalui melalui otonomi satuan pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(2), 109-117.
  2. Fahmi. (2013). Kemampuan penguasaan materi pelajaran guru SMA/MA berdasarkan ujian nasional rendah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(2), 189-205.
  3. Goetsch, D.L. & Stanley, D. (2006). Quality management, 5th Edition. University of West Florida and Oskaloosa-Walton.
  4. Lochmiller, C.R. (2014). What would it cost to coach every new principal? An estimate using statewide personnel data. Education Policy Analysis Archieves. 22(55), 1-15.
  5. Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  6. Saraswati, N.M.V. (9 Maret 2017). Budaya literasi dan kematangan berdemokarasi. Surat Kabar Media Indonesia.
  7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
  9. Prayekti. (2013). Pengaruh pembelajaran kooperatif STAD versus ekspositori terhadap hasil belajar pemahaman dan aplikasi konsep IPA siswa kelas IV sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(4), 451-471.
  10. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. (2009). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 https://www.bappenas.go.id/id/publikasiinformasi-aplikasi-dan-tautan/publikasi/rpjmn-2010-2014/, diakses 5 Maret 2018.
  11. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Rangkuman Statistik Pendidikan Dasar dan Menengah 2014/2015. Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan.
  12. OECD.(2011). PISA 2015 Results (Vol. 1): Excellence and equity in education, PISA. Paris: OECD Publishing.
  13. Raharjo, S.B. (2014). Kontribusi Delapan Standar Nasional Pendidikan terhadap Pencapaian Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 20(4), 470-482.
  14. Robinson, V.J.M. (2009). School leadership and student outcome: Identifying what work and Why: Best Evidence Synthesis Iteration, New Zeland: Ministry of education.
  15. Safari.(2015). Ujian nasional sebagai cermin mutu pendidikan dan pemersatu bangsa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 21(2), 101-113.
  16. Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  17. Widyastono, H. (2013). Minat terhadap profesi guru, pengetahuan tentang penilaian hasil belajar, dan kualitas kurikulum buatan guru. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(2), 222-235.