Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ketercapaian Kurikulum Merdeka dan kesiapan guru daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3-T) di Kecamatan Taliabu Timur Selatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif yang melibatkan Informan penelitian dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan tiga guru pada masing-masing sekolah. Penelitian dilaksanakan pada 12 sekolah di Kecamatan Taliabu Timur Selatan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka belum diterapkan secara keseluruhan di sekolah-sekolah pada daerah 3-T Kabupaten Taliabu Timur Selatan karena keterbatasan fasilitas pendukung. Ketercapaian pada sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka ditinjau dari hasil belajar siswa belum menunjukkan perbedaan signifikan. Sebagian besar guru menyatakan ketidaksiapan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka karena belum dibekali dengan program pelatihan dan pendampingan. Kesimpulan, ketercapaian dan kesiapan guru terhadap implementasi Kurikulum Merdeka di Kecamatan Taliabu Timur Selatan dalam praktiknya belum sesuai dengan target yang diharapkan sehingga diperlukan program pelatihan yang intensif dan pendampingan berkelanjutan bagi para guru, serta perbaikan fasilitas pendukung.

Keywords

implementasi kurikulum kesiapan guru Kurikulum Merdeka Taliabu Timur Selatan

Article Details

How to Cite
Saiman, R., Rusdianto, & Kasman, R. (2025). Ketercapaian Kurikulum Merdeka dan Kesiapan Guru di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3-T) . Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(1), 137 - 152. https://doi.org/10.24832/jpnk.v10i1.5595

References

  1. Aina, A. N., Siswidyanto, S., & Hayat, A. (2021). Analysis on education provision policy in frontier, outermost, and underdeveloped regions to improve national security in Sebatik Island, Indonesia. Journal of Contemporary Governance and Public Policy, 2(1), 1–12. https://doi.org/10.46507/jcgpp.v2i1.34
  2. Anggraena, Y., Ginanto, D., Felicia, N., Andriarti, A., Herutami, I., Alhapip, L., Iswoyo, S., Hartini, Y., & Listyo, R. (2022). Panduan pembelajaran dan asesmen pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan menengah. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf
  3. Astuti, M., Ismail, F., Fatimah, S., Puspita, W., & Herlina, H. (2024). The relevance of the merdeka curriculum in improving the quality of islamic education in Indonesia. International Journal of Learning, Teaching and Educational Research, 23(6), 56–72. https://doi.org/10.26803/ijlter.23.6.3
  4. Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan. (2022). Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
  5. Böhme, J., Walsh, Z., & Wamsler, C. (2022). Sustainable lifestyles: towards a relational approach. Sustainability Science, 17(5), 2063–2076. https://doi.org/10.1007/s11625-022-01117-y
  6. Campbell, S., Greenwood, melanie, Prior, S., Shearer, T., Walkem, K., Young, S., Bywaters, D., & Walker, K. (2020). Purposive sampling: Complex or simple? Research case examples. Journal of Research in Nursing, 25(8), 1–10.
  7. Djamarah, S. B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
  8. Febrianningsih, R., & Ramadan, Z. H. (2023). Kesiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(3), 3335–3344. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i3.4686
  9. Febrianto, P. T., Nursalim, M., Bachri, B. S., Mustaji, & Mas’udah, S. (2025). Implementation, impact and strategies for facing challenges in the independent learning curriculum in elementary schools. Multidisciplinary Science Journal, 7(7), 2025414. https://doi.org/10.31893/multiscience.2025414
  10. Fitriana, D. E. N., Amelia, E., & Marianingsih, P. (2017). Penyusunan modul pembelajaran berbasis Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) pada konsep bioteknologi (sebagai bahan ajar siswa SMA kelas XII). BIOSFER: Jurnal Pendidikan Biologi, 10(2), 60–72. https://doi.org/10.21009/biosferjpb.10-2.8
  11. Hasan, S. H. (2008). Evaluasi Kurikulum. PT Remaja Rosdakarya.
  12. Hatija, M., In’am, A., Khozin, & Faridi. (2025). Implementation of the independent curriculum in improving the quality of education at state islamic senior high schools. Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education, 6(1), 58–76. https://doi.org/10.31538/tijie.v6i1.1344
  13. Kasman, R., & Suhartini. (2022). Development of integrated spermatophyta module potential of local plants on students’ independence and concept mastery. Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi, 15(2), 332–343. https://doi.org/10.21009/biosferjpb.28085
  14. Kreijkes, P., & Greatorex, J. (2024). Differential effects of subject‐based and integrated curriculum approaches on students’ learning outcomes: A review of reviews. Review of Education, 12(1). https://doi.org/10.1002/rev3.3465
  15. Laila, ST. N. F., Mufarokah, A., Anwar, H. S., & Mudhofar, A. (2025). Curriculum changes in Indonesia: Implementation and its challenges in religious institutions. Journal of Educational Research and Practice, 3(1), 16–31. https://doi.org/10.70376/jerp.v3i1.266
  16. Limiansi, K., Suranto, Aw., Paidi, P., & Setiawan, C. (2023). Biology teachers’ perspective on change of curriculum policy: A case for implementation of “Independent” Curriculum. The Qualitative Report. https://doi.org/10.46743/2160-3715/2023.6204
  17. Manurung, T., & Nasution, F. (2025). Exploration of committee performance management in implementing national independent curriculum at Tunas Baru School, Jin Seung Batam. International Journal of Educational Management. https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/IJEM/article/view/7359
  18. Miles, B. M., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2018). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (4th ed.). Sage Publications.
  19. Nofianti, Hardianto, D., & Pujiriyanto. (2025). Middle school teachers’ perceptions of the Merdeka Mengajar platform as a source of independent learning. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 11(1), 128–134. https://doi.org/10.29303/jppipa.v11i1.9766
  20. Nurdiyanti, N., Wajdi, M., & Magfirah, N. (2024). Implementation of Kurikulum Merdeka (Freedom curriculum) in science learning: A case study in Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia. Edelweiss Applied Science and Technology, 8(6), 184–196. https://doi.org/10.55214/25768484.v8i6.2035
  21. Prastowo, A. (2015). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Diva Press.
  22. Prastowo, A. I., Firman, A. J., Mulyanto, T., & Wiranata, R. R. S. (2020, September 5). The independent learning curriculum concept of Imam Zarkasyi’s perspective in Pesantren for facing the era of society 5.0. ACM International Conference Proceeding Series. https://doi.org/10.1145/3452144.3452147
  23. Priawasana, E., & Subiyantoro, S. (2024). Evaluating the K-13 versus Merdeka Curriculum : Impacts on primary, junior, and senior high school education in Indonesia. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 10(3), 859. https://doi.org/10.33394/jk.v10i3.12060
  24. Purwanto, W. R., Zaenuri, Wardono, & Junaedi, I. (2025). Teachers’ perceptions of ethnomathematics learning in the independent curriculum program in Indonesia. International Journal of Education and Practice, 13(1), 98–113. https://doi.org/10.18488/61.v13i1.3963
  25. Rachman, A., Putro, H.Y.S., Rusandi, M.A., & Situmorang, D.D.B. (2024). The development and validation of the “Kuesioner Tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” (KT P5): A new tool for strengthening the Pancasila Student Profile in Indonesian pioneer schools. Heliyon, 10(16). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e35912
  26. Ramadina, E. (2021). Peran kepala sekolah dalam pengembangan Kurikulum Merdeka belajar. MOCAIC Islam Nusantara, 7(2), 131–142. https://doi.org/10.47776/mozaic
  27. Rohmah, Z., Hamamah, H., & Junining, E. (2024). “I know this is good, but I am confused”: English teachers’ self-efficacy in implementing the Independent Curriculum. Studies in English Language and Education, 11(2), 820–837. https://doi.org/10.24815/siele.v11i2.34804
  28. Ronksley‐Pavia, M. (2024). Curriculum in special school contexts: A collaged framework for personalised, individual student learning. The Curriculum Journal, 35(1), 56–72. https://doi.org/10.1002/curj.235
  29. Rosnelli, & Ristiana, P. A. (2023). Independent Curriculum learning management to improve students’ literacy and numerical competence in schools. International Journal of Education in Mathematics, Science and Technology, 11(4), 946–963. https://doi.org/10.46328/ijemst.3513
  30. Sanjaya, W. (2013). Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Kencana.
  31. Setyaningsih, A., Bagea, I., Mulyadi, M., Sarip, M., Agustiwi, A., Mubarok, E. S., & Haetami, A. (2024). Acceptance of Independent Curriculum in North Kalimantan. Journal of Education and Learning (EduLearn), 18(3), 923–929. https://doi.org/10.11591/edulearn.v18i3.20984
  32. Sobry, S. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Prospect.
  33. Sugara, U., Herwin, & Supartina. (2024). Persepsi calon guru sekolah dasar terhadap pengajaran folklor: Studi kasus pada mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9(2), 153–168. https://doi.org/10.24832/jpnk.v9i2.5123
  34. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (1st ed.). Alfabeta.
  35. Boleng, D.T., Sonya , V.T., Palenewen, L. E., & Aloysius, D.C. (2017). The effect of learning models on biology critical thinking skills of multiethnic students at senior high schools in Indonesia. Problems of Education in the 21st Century. 75. 136-143. 10.33225/pec/17.75.136.
  36. Wannesia, B., Rahmawati, F., Azzahroh, F., Ramadan, F.M., Agustin, M.E., (2022). Inovasi pembelajaran Kurikulum Merdeka di era society 5.0. 16(2), 232–234. https://doi.org/10.26877/mpp.v16i2.13479