Main Article Content

Abstract

This study aims at obtaining in-depth and comprehensive understanding of the entrepreneurship performance of Chinese ethnic Vocational Secondary School graduates in Singkawang of West Kalimantan. Evaluation on performance was carried out by measuring entrepreneurship characteristics of the graduates who were selected purposively as subjects of the study. A qualitative approach wasimplemented through In-depth interviews and specially designed participant observation guide were used to collect data. The obtained data was the analyzed by means of Miles and Hubermans Interaction Analysis Model for which data reduction, presentation and verification were conducted. The findings indicate that entrepreneurship performance of the subjects was shaped by the school curriculum, habit formation, the Khonghucu religion, as well as culture, history and living pressure experienced by the Hakka Chinese ethnic group in Singkawang. It is obvious that every Chinese family owns a business, which is led by the father as head of family, leader in worshipping their ancestor spirits, as well as the leader in operating their business with support of the whole family members except the young children. Entrepreneurship performance becomes a synergy of family life, school curriculum, Chinese culture, and social interaction with other people in the society.

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan komprehensif tentang kinerja kewirausahaan dari etnik China lulusan SMK di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Evaluasi kinerja dilakukan melalui pengukuran karakteristik kewirausahaan dari para lulusan yang diambil secara purposif dengan menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi yang dipersiapkan khusus untuk penelitian ini. Dengan menggunakan analisis data model interaksi dari Miles dan Hubermans melalui kegiatan reduksi data, penyajian dan verifikasi dan penarikan simpulan maka diperoleh hasil evaluasi kinerja yang terandalkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kewirausahaan mereka dibentuk melalui kurikulum sekolah, pembentukan kebiasaan, Agama Khonghucu dan kultur, sejarah dan tekanan hidup yang dialami oleh etnik China Hakka di Singkawang. Setiap keluarga etnik China memiliki usaha, usaha tersebut dipimpin oleh ayah. Ayah sebagai kepala keluarga, memimpin pemujaan kepada roh leluhur sekaligus memimpin bisnis dibantu seluruh anggota keluarga tanpa kecuali anak-anaknya yang masih kanak-kanak. Kinerja Kewirausahaan merupakan sinergi dari kehidupan keluarga, kurikulum sekolah, kultur China dan kehidupan dengan orang lain di masyarakat.

Article Details

How to Cite
--, A. (2010). Evaluasi Kinerja Wirausahawan Etnik China Lulusan SMK di Kota Singkawang Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(5), 499-519. https://doi.org/10.24832/jpnk.v16i5.482

References

  1. Djaali, Pudji Mulyono dan Ramli. 2000. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta.
  2. Geoffrey. G. Meredith, Robert E Nelson, Philip A Neck. 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktek, Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
  3. Gronlund E. Norman. 1985. Measurement and Evaluation in Teaching, London: Mc Milan, Collier Publishers. HAR. Tilaar. 2002. Tenaga Kependidikan di Tengah Perubahan Masyarakat, Jakarta: Grasindo & Centre Of Education & Community Development Studies.
  4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14, Tahun 1967 tentang pengaturan bagi warga negara Indonesia keturunan China melakukan/menyelenggarakan kegiatan pesta kegiatan keagamaan dan kegiatan lain yang sejenis secara terbuka.
  5. Keputusan Panglima Kodam XII Tanjungpura selaku Pelaksana Kopkamtib Daerah Kalimantan Barat tertanggal 25 Desember 1971 Nomor231/KAMDA/XII/1971 Tentang Pembaharuan di Bidang Pendidikan.
  6. Koentjaraningrat. 1986. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia.
  7. Lontaan. 1975. Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Jakarta: Bumi Restu.
  8. Masngudi. 1998. Kewirausahaan dan Strategi Usaha, Makalah disampaikan dalam seminar Kewirausahaan. Jakarta: Universitas Borobudur.
  9. Miles B. Matthew, Huberman Michael A. 1992. Qulitative Data Analysis, Jakarta Penerbit Universitas Indonesia.
  10. Prihatin Benedicta. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT. Grasindo.
  11. Simanjuntak J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
  12. Suparno Suhaenah. A. 2002. Membangun Kompetensi Belajar, Jakarta: Ditjen Dikti Depdinas.
  13. Soemanto Wasti. 1984. Pendidikan Wiraswasta, Malang: Penerbit Bumi Aksara.
  14. Wagiran K. Badrun. 1995. Pengertian dan Prinsip – Prinsip Evaluasi Program, Disampaikan sebagai materi penataran metodologi evaluasi program dalam rangka peningkatan kualitas peneliti dilembaga penelitian IKIP Yogyakarta.
  15. Zakiah Darajat. 1991. Perawatan Jiwa Anak–anak, Jakarta: Bulan Bintang.