Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) terhadap Angka Partisipasi Sekolah (APS) anak disabilitas pada tingkat kabupaten/kota di tahun 2020-2021. Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dana BOS yang diberikan untuk SLB terhadap APS anak disabilitas. Adapun variabel independen yang berpengaruh signifikan yaitu persentase disabilitas berat, persentase disabilitas yang tinggal di wilayah urban, rasio ketersediaan sekolah inklusi, rata-rata lama sekolah, dan regional. Sedangkan variabel independen yang tidak signifikan yaitu variabel rasio guru-siswa SLB, rasio ketersediaan SLB, PDRB per kapita, dan usia harapan hidup. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya evaluasi terhadap program BOS untuk SLB dengan mempertimbangkan kebutuhan riil operasional di sekolah, jenjang pendidikan, dan jenis kebutuhan atau gangguan yang dialami oleh siswa penyandang disabilitas. Selain itu, perlu ditingkatkan bantuan untuk keluarga dengan anak penyandang disabilitas guna meringankan biaya personal pendidikan anak penyandang disabilitas.

Keywords

Bantuan Operasional Sekolah Angka Partisipasi Sekolah siswa penyandang disabilitas SLB pendidikan inklusi

Article Details

How to Cite
Dewi, S., & Jasmina, T. (2023). Pengaruh Bantuan Operasional Sekolah terhadap Angka Partisipasi Sekolah Anak Penyandang Disabilitas di Kabupaten/Kota Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(2), 120 - 137. https://doi.org/10.24832/jpnk.v8i2.4238

References

  1. Abongdia, J-FA., Foncha, J.W. & Dakada, A. (2015). Challenges encountered by teachers in identifying learners with Learning Barriers: Toward inclusive education. International Journal of Educational Sciences, 8(3), 493-501, doi.org/10.1080/09751122.2015.11890271
  2. Asmara, Y.R.I. & Sukadana, I.W. (2016). Mengapa Angka Putus Sekolah masih tinggi? (Studi Kasus Kabupaten Buleleng Bali). E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 5(12), 1347-1383.
  3. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (2021). Penyandang Disabilitas Indonesia: Aspek Sosioekonomi dan Yuridis. Kementerian PPN/Bappenas.
  4. Badan Pusat Statistik. (2019). Survey Sosial Ekonomi Nasional Kor Maret 2019. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
  5. Badan Pusat Statistik. (2020). Survey Sosial Ekonomi Nasional Kor Maret 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
  6. Bank Indonesia. (2020). Data Inflasi. https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx.
  7. Bhatnagar, N. & Das, A. (2014). Regular school teachers’ concerns and perceived barriers to implement inclusive education in New Delhi, India. International Journal of Instruction, 7(2), 89-102.
  8. Black, S.E., Deverex, P.J., & Salvanes, K.G. (2005). The more the merrier? The effect of familiy size and birth order on children’s education. The Quarterly Journal of Economics, 120 (2), 669-700.
  9. Dewi, D. C. & Soebijarto, E. (2020). Determinan partisipasi sekolah anak penyandang disabilitas di Indonesia Tahun 2015. Jurnal Aplikasi Statistika & Komputasi Statistik, 11(2), 15–28. doi.org/10.34123/jurnalasks.v11i2.131
  10. Downey, D.B. (1995). When bigger is not better: family size, parental resources, and children’s educational performance. American Sociological Review, 60(5), 746-761.
  11. El-Saadani, S. & Metwally, S. (2019). Inequality of opportunity linked to disability in school enrolment among youth: Evidence from Egypt. International Journal of Educational Development 67(May 2019), 73-84, doi.org/10.1016/j.ijedudev.2019.04.001.
  12. Erickson, W.A., VanLooy, S., von Schrader, S., Bruyère, S.M. (2018). Disability, income, and rural poverty. In: Harley, D., Ysasi, N., Bishop, M., Fleming, A. (eds) Disability and Vocational Rehabilitation in Rural Settings. Springer, (17-41). doi.org/10.1007/978-3-319-64786-9_2
  13. Filmer, D. (2008). Disability, poverty, and schooling in developing countries: Results from 14 household surveys. The World Bank Economic Review, 22(1), 141-163. doi.org/10.1093/wber/lhm021
  14. Genova, A. (2015). Bariers to inclusive education in Greece, Spain and Lithuana: Results from emancipatory disability research. Disability & Society, 30(7),1042-1054, doi.org/10.1080/09687599.2015.1075867.
  15. Kautsar, A., Wulandari, G., Naflah, J. D., Septiavin, Q., Tarani, N. P. M., Amiroh, A. U., Fitri, A., & Kumala, C. (2022). Pengaruh Program Indonesia Pintar bagi para penyandang disabilitas. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 20(2), 181–192. doi.org/10.31105/jpks.v20i2.2750
  16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Laporan pencairan Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2019, https://bos.kemdikbud.go.id/rekap/pencairan.
  17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Laporan penyaluran Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2020, https://bos.kemdikbud.go.id/rekap/penyaluran.
  18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi. (2023). Data Pokok Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, https://dapo.kemdikbud.go.id/sp
  19. Khairunnisa, K., Hartoyo, S. & Anggraeni, L. (2014). Determinan Angka Partisipasi Sekolah SMP di Jawa Barat. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 15(1), 91-112, doi:10.21002/jepi.v15i1.05.
  20. Lamichhane, K. & Kawakatsu, Y. (2015). Disability and determinants of schooling: A case from Bangladesh. International Journal of Educational Development 40(January 2015), 98-105, doi.org/10.1016/j.ijedudev.2014.11.001.
  21. Mitra, S., Posarac, A., & Vick, B. (2013). Disability and poverty in developing countries: A multidimensional study. World Development, 41(January 2013), 1-18, doi.org/10.1016/j.worlddev.2012.05.024.
  22. Mitra, S., Palmer, M., Kim, H., Mont, D., Groce, N. (2017) Extra costs of living with a disability: A review and agenda for research. Disability and Health Journal, 10 (4), 475-484. doi.org/10.1016/j.dhjo.2017.04.007.
  23. Mizunoya, S., Mitra, S. & Yamasaki, I. (2018). Disability and school attendance in 15 low- and middle-income countries. World Development, 104(2018), 388–403. doi:10.1016/j.worlddev.2017.12.001.
  24. Mont, D. & Nguyen, C. (2013). Does parental disability matter to child education? Evidence from Vietnam. World Development, 48, 88-107, doi.org/10.1016/j.worlddev.2013.04.001.
  25. Neupane, P. (2017). Barriers to Education and School Attainment-Evidence from Secondary Schools in Rural Nepal. International Education Studies, 10(2), 68-83 doi.org/10.5539/ies.v10n2p68.
  26. Nisa, K. Mambela, S., & Badiah, L.I. (2018). Karakteristik dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Abadimas Adi Buana, 02(1), 33-40.
  27. Noviani, D.F. (2019). Pemenuhan kebutuhan dasar penyandang cacat ganda majemuk di Wisma Tuna Ganda Palsigunung Depok. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  28. Novianto, K. (2020). Indeks Pemerataan Guru (IPG): Ikhtiar mempercepat distribusi guru. Karangan: Jurnal Bidang Kependidikan, Pembelajaran, dan Pengembangan, 2(02), 83–91. doi.org/10.55273/karangan.v2i02.68
  29. Pratiningtyas, D. (2021). Program Indonesia Pintar dan pengeluaran pendidikan pada keluarga dengan anak disabilitas. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
  30. Pusat Penelitian Kebijakan. (2020). Pendanaan pendidikan dasar dan menengah pada satuan pendidikan formal. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  31. Republik Indonesia. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
  32. Republik Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
  33. Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  34. Republik Indonesia. (2017). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
  35. Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  36. Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasioal Sekolah Reguler. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  37. Rutfiana, R.T. & Hayati, B. (2020). Analisa pengaruh pemberian dana pendidikan Bantuan Opersional Sekolah (BOS) terhadap Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2017. Diponegoro Journal of Economics, 9(2), 41-55,
  38. Sari, C.N., & Hendriani, W. (2021). Hambatan pendidikan inklusi dan bagaimana mengatasinya: Telaah kritis sistematis dari berbagai negara. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 9(1), 97–116. doi.org/10.22219/jipt.v9i1.14154
  39. SLBN Cicendo Kota Bandung. (2023). Sejarah singkat SLB Negeri Cicendo Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, https://www.slbncicendo.sch.id/sejarah-2/.
  40. Sitanggang, D.A. (2022). Bantuan Operasional Sekolah dan akses pendidikan menengah pada tingkat Provinsi di Indonesia Tahun 2017-2020. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
  41. Suwandana. (2018). Tingkat Partisipasi Sekolah dan Indikator Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Jurnal Lingkar Widyaswara, 5(4), 20-23.
  42. Tim Publikasi BOS Kemdikbud. (2019a). Kabar BOS Edisi II. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  43. Tim Publikasi BOS Kemdikbud. (2019b). Kabar BOS Edisi III. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  44. UNESCO. (2009). Policy Guidelines on Inclusion in Education. Paris: UNESCO.
  45. UNESCO. (2015). Education For All 2000-2015: Achievements and challenges. EFA Global Monitoring Report, Paris: UNESCO.
  46. World Bank. (2014). Assessing the role of the school operational grant program (BOS) in improving education outcomes in Indonesia. Jakarta: The World Bank.
  47. Zamjani, I. (2019). Inklusivitas Program Indonesia Pintar: Studi kasus pelaksanaannya bagi anak berkebutuhan khusus di lima daerah. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 4(1), 15 - 32. doi.org/10.24832/jpnk.v4i1.1095.