Main Article Content
Abstract
Proses bisnis akreditasi yang saat ini berjalan memerlukan sumber daya yang besar, sehingga Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah tidak dapat melaksanakan sesuai amanat peraturan perundangan. Hasil akreditasi seyogyanya konsisten dengan indikator mutu lainnya. Tujuan utama penelitian yaitu untuk menganalisis komitmen penganggaran dalam pelaksanaan akreditasi dan konsistensi hasil akreditasi dengan indikator mutu pendidikan lainnya. Penelitian ini juga bertujuan mengkaji penggunaan model statistik untuk pendugaan peringkat hasil akreditasi sekolah/madrasah. Metode yang digunakan adalah analisis secara deskriptif dan inferensia terhadap data sekunder hasil akreditasi, perencanaan anggaran, ujian nasional, dan hasil PISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tiga masalah substansial sebagai pendorong dilakukannya reformasi akreditasi. Pertama, keterbatasan anggaran untuk pemenuhan target akreditasi. Kedua, ketidakkonsistenan hasil akreditasi dengan ujian nasional dan PISA. Ketiga, dapat dilakukannya pendugaan hasil akreditasi dengan menggunakan model statistik. Simpulan analisis hasil penelitian ini adalah perlunya dilakukan pengembangan model yang akurat untuk memprediksi peringkat akreditasi untuk menunjang kebijakan automasi akreditasi; penyempurnaan instrumen akreditasi berbasis pengukuran kinerja; peningkatan kualitas asesor; dan pengembangan sistem monitoring dasbor. Hasil sistem monitoring dasbor akan digunakan untuk penetapan sekolah/madrasah yang memperoleh perpanjangan sertifikat akreditasi secara automasi dan yang dilakukan melalui visitasi oleh asesor.
Keywords
Article Details
References
- Awbrey, S.M. (2005). General education reform as organizational change: The importance of integrating cultural structural change. The Journal of General Education, 54 (1), 1-21.
- Ardiana, A.S, Indahwati, & Susetyo, B (2019). Multivariate random forest to identify the importance variable of 8 national education standards toward national examination of student high school in Indonesia. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), 48(6), 174-183.
- Asrijanty. (2019). Hubungan Akreditasi Sekolah, Hasil Ujian Nasional dan Indek Integritas Ujian Nasional. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 4(1), 1-14.
- Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. (2018). Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
- Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. (2019). Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2019. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
- Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. (2020). Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2020. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
- Badan Penelitian dan Pengembangan. (2019). Laporan Kinerja Balitbang Kemendikbud Tahun 2019. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukuan. (2020). Laporan Kinerja Balitbang dan Perbukuan, Kemendikbud Tahun 2020. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
- Gollnick, D.M & Kunkel, R.C. (1986). The reform of national accreditation. The Phi Delta Kappan, 68(4), 310-314.
- Handayani, M. (2016). Pencapaian standar nasional pendidikan berdasarkan hasil akreditasi SMA di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 1(2), 179-201.
- Hendarman (2013). Pemanfaatan hasil akreditasi dan kredibilitas asesor sekolah/madrasah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(4), 532-542.
- Heywood, L.H. (2007). Principles-based accreditation. The way forward?. The Medical Journal of Australia, 186(7), 31-32.
- Hijrah, M., Susetyo, B., & Sartono, B. (2018). Structural equation modeling of national standard education of vocational high school using partial least square path modeling. International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology, 4(4), 1418–1422.
- Hosmer D.W, Lemeshow S, Sturdivant R.X.S. (2013). Applied logistic regression 3rd ed. New Jersey (US): John Wiley and Sons.
- Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Kajian Analisis Sistem Akreditasi Sekolah/Madrasah Dalam Rangka Reformasi Birokrasi Internal. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2018 tentang Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal.
- Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 241/P/2019 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi.
- Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2019). Pendidikan di Indonesia. Belajar dari Hasil PISA 2018. Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan.
- Raharjo, S.B., Yuliana, L. & Yudha, Y.H. (2018). Capaian standar nasional sebagai prediktor mutu sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 3(2), 129-140.
- Setiawan, A.S., Susetyo, B. & Fitrianto, A. (2018). Application of generalized structural component analysis to identify relation between accreditation and national assessment. International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology, 4(10), 93-97.
- Subijanto & Wiratno, S. (2012). Analisis kinerja Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18(3), 310-318
- Susetyo, B., Rezy,W (2021). Application of the fuzzy clusterwise generalized structured component method to evaluate implementation of national education standard Indonesia. Management Science Letter, 11(4), 1379-1384.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2OO3 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
- Yuliana, L. & Raharjo, S.B. (2019). Ketercapaian standar nasional pendidikan di sekolah menengah atas. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 4(2), 197-212.