Main Article Content

Abstract

This article aims to examine the material of literary works used in Indonesian teaching materials in senior secondary schools. This study focuses on the analysis themes of literary works. Therefore, this research employs structural theory approach. In relation with data explanation, the method utilizes descriptive method. The results of the study shows that the teaching materials displays the theme of love, care, hard work, helpfulness, education, cooperation, and leadership. It concludes that the literary works in Indonesian teaching materials in senior secondary schools can be employed to build students’ character. However, only by reading the literary works is not necessarily the character is build, it must be done through the activity of appreciation, for example by performing expression or creation.


ABSTRAK

 

Penulisan artikel ini bertujuan mengkaji materi karya sastra yang digunakan dalam bahan ajar buku bahasa Indonesia di sekolah menengah atas. Kajian ini menitikberatkan analisis tema karya sastra. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan teori struktural. Dalam kaitannya dengan pemaparan data, metode yang digunakan adalah metode diskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa tema karya sastra yang digunakan dalam bahan ajar tersebut adalah tema cinta, kepedulian, bekerja keras, suka menolong, pendidikan, bekerja sama, dan kepemimpinan. Simpulannya adalah bahwa materi karya sastra dalam bahan ajar buku bahasa Indonesia di sekolah menengah atas dapat digunakan untuk membangun karakter. Namun, hanya dengan membaca karya sastra tidak serta merta karakter itu terbangun, tetapi harus dilakukan melalui kegiatan apresiasi, seperti ekspres atau kreasi.

Article Details

How to Cite
Septiningsih, L. (2015). Membangun Karakter Bangsa Berbasis Sastra: Kajian terhadap Materi Karya Sastra di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 21(1), 71-86. https://doi.org/10.24832/jpnk.v21i1.177

References

  1. Abrams, M.H. 1976. The Mirror and the Lamp: Romantic Theory and the Critical Tradition. Oxford: Oxford University Press.
  2. Anwar, C. 1985a. Kepada Peminta-Minta. Dalam Chairil Anwar: Aku Ini Binatang Jalang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  3. Anwar, C. 1985b. Doa. Dalam Chairil Anwar: Aku Ini Binatang Jalang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  4. Agung, I., Nadiroh, S., & Rumtini. 2011. Pendidikan Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Bestari Buana Murni.
  5. Arafik, M. 2011. Pembelajaran Sastra Anak untuk Meningkatkan Nilai-Nilai Budi Pekerti Siswa Sekolah Dasar. Dalam Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Darniyati Z. (Ed.). Yogyakarta: UNY Press.
  6. Basino, T. 1997. Dari Lembah ke Choolibah. Jakarta: Grasindo.
  7. Bisri, H.A.M. 2008. Negeriku. Dalam Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  8. Darma, B. 2004. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  9. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.
  10. Dewi, L.K. 26 Agustus 2007. Maling. Republika, hlm. 8.
  11. Dini, Nh. 6 Maret 2005. Ajaran Kehidupan Seorang Nenek. Kompas, hlm. 8.
  12. Effendi, S. 1982. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustaka Jaya.
  13. Effendy, C. 2014. Peran Sastra dan Bahasa Melayu dalam Membangun Karakter Bangsa. Jurnal Jentera, III (3), hlm. 27—30.
  14. Fananie, Z. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
  15. Fat. 2013. Buku Kurikulum 2013, JPNN Mobile, 2 September 2013.
  16. Gani, R. 1988. Respons dan Analisis. Jakarta: Dian Dinamika Press.
  17. Handayani, E.F. 2003. Area X. Bandung: Mizan. Indonesia Heritage Foundation. Pendidikan Holistik Berbasis Karakter untuk TK dan SD, http://www.scribd.com/doc/606171777/Proposal/scribd. diakses tanggal 8 Maret 2011.
  18. Jubrohim, ed. 1994. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: FBPS IKIP Muhammadiyah.
  19. Kahfi, T.R. 2008. Cinta untuk Divan. Dalam Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  20. Kleden, I. 1996. Pergeseran Nilai Moral, Perkembangan Kesenian, dan Perubahan Sosial. Kalam. Edisi Ke-8. Jakarta.
  21. Kuntowijoyo. 2002. Pasar. Yogyakarta: Benteng Budaya.
  22. Megawangi, R. 2007. Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa. Bogor: Indonesia Heritage Foundation.
  23. Mu’in, F. 2011. Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik: Urgensi Progresif dan Revitalisasi Peran Guru dan Orang Tua. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  24. Mumpuniarti. 2012. Pembelajaran Nilai Keberagaman dalam Pembentukan Karakter Siswa Sekolah Dasar Inklusi. Jurnal Pendidikan Karakter, LPMM UNY, II (3), hlm. 1-25.
  25. Nurgiyantoro, B. 2005. Teori Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  26. Nurjaman, A. 2006. Pembelajaran Sastra di Sekolah dalam Membentuk Insan yang Peka terhadap Etika dan Estetika. Bogor: Universitas Pakuan.
  27. Octaria, L. Ibi S., Mukti A., Roland G., & Ahmad H. 2014. Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren. Jakarta: Rumah Kitab.
  28. Rahardi, R. 1983. Sajak Transmigrasi II. Dalam Soempah WTS. Jakarta: Puisi Indonesia.
  29. Rahardiyanto, D. 6 Juli 2002. Kereta Raksasa. Kakilangit Horison, hlm. 29-31.
  30. Rais, S. 2008. Sandal Jepit. Dalam Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  31. Ratna, N.K. 2011. Teori, Metode, dan Teknik Penulisan Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  32. Reeves, J. 1972. Teaching Poetry. London: Heineman.
  33. Rendra, W.S. 1978a. Dengan Kasih Sayang. Dalam Empat Kumpulan Sajak. Jakarta: Pustaka Jaya.
  34. Rendra, W.S. 1978b. Lagu Seorang Gerilya. Dalam Potret Pembangunan dalam Puisi. Jakarta: Lingkaran Mitra.
  35. Riantiarno, N. 2000. Sampek Engtay. Jakarta: Pustaka Jaya.
  36. Riantiarno. N. 2002. Semar Gugat. Yogyakarta: Pustaka Bentang.
  37. Rusyana, Y. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang.
  38. Sarwadi. 1994. Pengantar Pengajaran Sastra. Dalam Jabrohim (Ed.). Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  39. Satoto, S. 1998. Tokoh dan Penokohan dalam Caturlogi Drama ‘Orkes Madun’ Karya Arifin C.
  40. Noer. Disertasi (tidak dipublikasikan). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
  41. Sayuti, S.A. 1994. Pengantar Pengajaran Puisi. Dalam Jabrohim (Ed.). Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  42. Somad, A.A., Aminudin, & Yudi, I. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI SMA/MA Program IPA dan IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  43. Sontani, U.T. 1962. Bunga Rumah Makan. Bandung: Kiwari.
  44. Sudjiman, P. 1990. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
  45. Suharianto. 1981. Membina Para Calon Pembina Apresiasi Sastra. Yogyakarta: FKSS IKIP Yogyakarta.
  46. Sulastri, E. 2008. Hipnotis. Dalam Bahasa dan Sastra untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  47. Suryapermana, S. 1994. Burung-Burung Enggan Bernyanyi Lagi. Dalam Bahasa dan Sastra untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikam Nasional.
  48. Sylado, R. 2001. Cau Bau Kan. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  49. Tarigan, H. G. 1995. Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.
  50. Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
  51. Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
  52. Utami, S., Sugiarti, S., & Alexander, S. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  53. Yaman. 1994. Menanam Pohon-Pohon Akasia. Dalam F. Rahardi (Ed.). Cerita dari Hutan Bakau. Jakarta: Pustaka Sastra.
  54. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.