Main Article Content

Abstract

 


 


 

Article Details

How to Cite
Panjaitan, M. O. (2014). Implementasi Pendekatan Belajar Aktif di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(1), 44-58. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i1.124

References

  1. Abhiyan, S. S.; Nadu, T. 2008. Active Learning Methodology.(www.ssa.tn.nic.in/docu/alm-manual.pdfý), diakses tanggal 27 November 2013.
  2. Agung, I.G.N. 1992. Metode Penelitian Sosial, Pengertian dan Pemakaian Praktis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
  3. Education Scotland Foghlam Alba (http://www.educationscotland.gov.uk/learningteachingandassessment/approaches/activelearning/about/what.asp), diakses tanggal 27 November 2013.
  4. Forster, Margaret, dan Masters, G. 1996a. Performance Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
  5. Forster, Margaret, dan Masters, G. 1996b. Project Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
  6. Forster, Margaret, dan Masters, G. 1998. Product Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
  7. Forster, Margaret, dan Masters, G. 1999. Paper and Pen Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
  8. Grabinger, R.S. dan Dunlap, J.C. 1995. Rich Environments for Active Learning: A Definition. The Journal of the Association for Learning Technology (ALT), Vol. 3, No 2 (1995).
  9. Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
  10. Henderson, Penny. 1989. Promoting Active Learning. Cambridge: National Extension College.
  11. Meyers, C. dan Jones, T.B.1993. Promoting Active Learning: Strategies or the College Classroom. San Francisco: Jossey-Bass Publishers.
  12. Muhammad, F. dan Djaali. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PTIK Pres
  13. Nurhadi, Yasin, B., Senduk, A.G. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
  14. O’Malley, J.M. dan Pierce, L.V. 1996. Authentic Assessment For English Language Learners. Practical Approaches For Teachers. USA: Longman.
  15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
  16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
  17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan .
  18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014.
  19. Pusat Kurikulum. 2010. Bahan Pelatihan Metodologi Belajar-Mengajar Aktif. Buku 1: Panduan Pengembangan Pendekatan Belajar Aktif (belum diterbitkan)
  20. Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2012. Laporan Monitoring dan Evaluasi 2012. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (tidak diterbitkan).
  21. Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
  22. Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Bandung.
  23. Sukandi, U., Karim, S; Belen, S., dan Maskur. 2001. Belajar Aktif dan Terpadu: Apa, Mengapa, dan Bagaimana? Jakarta: The British Council.
  24. Suparno, P. 2001. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
  25. The State of Queensland - Department of Education, Training and Employment. 2013. The Dimensions of teaching and learning. Queensland: (https://www.learningplace.com.au/deliver/content.asp?pid=49267), diakses tanggal 12 Desember 2013.
  26. The University of Michigan - Center for research on learning and teaching (http://www.crlt.umich.edu/tstrategies/tsal), diakses tanggal 12 Desember 201.
  27. Wikipedia, the free encyclopedia. Active learning.(en.wikipedia.org/wiki/Learning), diakses tanggal 12 Desember 2011.