Main Article Content
Abstract
The aims of this study is to investigate the gap between industrial needs and the competences earned at vocational school of agricultural that has been conducted at SMK 6 Jeneponto, South Sulawesi. The study was motivated by the fact that the SMK 6 alumni are suffered from unemployed. The investigation has been performed through interview with stakeholders and focused on how the competency development conducted at the school could fulfill the local industry needs. It has been found that the school lacks of competences which are required by the local partners.
Â
ABSTRAK
Â
Tujuan studi ini dimaksudkan untuk meneliti kesenjangan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri (DUDI) dengan yang dihasilkan oleh SMKN 6 Jeneponto, Sulawesi Selatan. Studi dilaksanakan, karena terdorong oleh rendahnya lulusan SMK yang diserap oleh dunia kerja. Fokus studi terkait  dengan kompetensi yang perlu dikembangkan oleh SMK sesuai dengan potensi daerah dan kebutuhan DUDI. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan. Hasil studi menunjukkan bahwa SMK belum mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan oleh mitra kerjasama lokal.
Article Details
References
- Aini, Qurrotu. 2010. Konsep Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Industri diKabupaten Sidoarjo. Surabaya: Jurnal Penataan Ruang
- Badan Pusat Statistik. 2010. Jeneponto dalam Angka 2010.
- Badan Pusat Statistik. 2005. Survei Tanaga Kerja, Jakarta
- Badan Pusat Statistik. 2009. Survei Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta
- Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah/RPJMN 2010-2014.Jakarta
- Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana, Jakarta.
- Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana SMK, Jakarta.
- Depdiknas. 2008. Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
- Joesoef, Jose R., Muawanah, Umi. 2007. Peran SMK dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Daerah:Sebuah Analisis Makroekonomika.
- Mendukung-Pertumbuhan-Ekonomi Daerah? secret_ password=&autodown=pdf> Diakses:12 Februari 2010.
- Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 251/C/KEP/MN/2008 tentang Bidang Studi Keahlian Agrobisnis dan Agroindustri.
- Lumby, J. 2000. Restructuring Vocational Education in Hong Kong. International Journal of Educational Management
- Malik, Oemar H. 1990. Pendidikan Tenaga Kerja Nasional, Kejuruan, Kewiraswastaan, dan Manajemen. Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti.
- Marcovitz, D M. 2006. Changing Schools With Technology: What Every School Should Know About Innovation. Advances in Educational Administration, Volume 8, 3–15
- National Council for Research into Vocational Education (NCRVE). 1981. Towards a Theory of Vocational Educational. Columbus, Ohio: NCRVE Publication.
- Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22 tahun 2005 tentang Standar Isi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional
- Kemdiknas, Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta.
- Kemdiknas, Rencana Pembangungan Jangka Menengah 2010 – 2014. Jakarta: Kemdiknas.
- Samani, Muchlas. 1992. Keefektifan Program Pendidikan STM: Studi Penelitian Pelacakan terhadap Lulusan
- STM Rumpun Mesin Tenaga dan Teknologi Pengerjaan Logam di Kotamadya Surabaya tahun 1986 dan 1987. Disertasi doktor IKIP Jakarta, 1992.
- Slamet. 1990. Pondasi Pendidikan Kejuruan. Lembaran Perkuliahan. Yogyakarta: Pascasarjana IKIP Yogyakarta.