Main Article Content
Abstract
Tanah Kao as part of Ternate’s Islamic rule is not mentioned in many historical literatures which is dominated by sources about Tobelo in relation to the history of Hibualamo and the Moro Kingdom. However, based on the people’s folklore, it is said that the identity of the origin of North Halmahera community derives from Telaga Lina in Tanah Kao. Based on the folklore, this research was conducted in the Kampung Tua Kao (Old Settlement Site in Kao). This research reveals the identity of the people who inhabit the Kampung Tua Kao and the traces of Islamic civilization on Kampung Tua Kao by using literature study, field survey, and archaeological excavation. Based on the results of literature studies and previous research there are theories that explain the identity of the origin of the Kao people but entirely derived from Telaga Lina in the Tanah Kao. Based on archaeological survey and excavation in the Kampung Tua Kao, it was found a number of archaeological remains in the form of artifacts and features. The remaining artifacts were found in various fragments of earthenware and foreign ceramics, while the remaining features encountered including a number of ancient tombs, grave tombs, lutur, and mosque poles. Based on these data, this study proves the existence of the Muslim community who has lived and inhabited the Kampung Tua Kao in the past and there are various cultural interactions within the community.
Â
Abstrak:
Â
Hubungan Tanah Kao dengan kekuasaan Islam Ternate di Halmahera Utara tidak banyak disebutkan dalam berbagai literatur. Sebagian besar literatur menyebut tentang Tobelo dalam kaitannya dengan sejarah Hibualamo dan Kerajaan Moro. Namun, berdasarkan tradisi tutur masyarakat menyebutkan bahwa identitas asal-usul komunitas orang Halmahera Utara berasal dari Telaga Lina di Tanah Kao. Atas dasar tradisi tutur itulah yang menjadi dasar penelitian di Situs Kampung Tua Kao. Penelitian ini mengungkap penelusuran identitas komunitas yang mendiami situs Kampung Tua Kao pada masa lalu dan jejakjejak peradaban Islam di situs Kampung Tua Kao dengan menggunakan metode penelusuran kepustakaan, survei lapangan, dan ekskavasi arkeologi. Hasil penelitian ini mengungkapkan berdasarkan hasil penelusuran pustaka dan penelitian terdahulu terdapat sejumlah teori yang menjelaskan identitas asal-usul komunitas Kao. Namun, apabila dirunut ke belakang semuanya berasal dari Telaga Lina di Tanah Kao. Berdasarkan survei dan ekskavasi arkeologi di situs Kampung Tua Kao ditemukan sejumlah tinggalan arkeologis berupa artefak dan fitur. Tinggalan artefak yang ditemukan antara lain beragam fragmen gerabah dan keramik asing, sedangkan tinggalan fitur yang dijumpai antara lain sejumlah makam kuno, nisan makam, lutur, dan umpak-umpak masjid. Berdasarkan data-data tersebut, penelitian ini membuktikan keberadaan komunitas muslim pernah hidup dan mendiami situs Kampung Tua Kao di masa lalu dan terjadi berbagai interaksi budaya di dalam komunitas tersebut.
Â
Â
Article Details
References
- Amal, M. A. 2010. Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
- Ambary, H. M. 1996. Menemukan Peradaban Arkeologi dan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
- Asyhari, M. 2008. Status Tanah-tanah Kesultanan Ternate dalam Perspektif Tanah Nasional. Mimbar Hukum, 20(2),352–366.
- Azra, A. 2009. Arkeologi Islam Indonesia: Sebuah Penghargaan untuk Uka Tjandrasasmita. In Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
- de Graaf, H. J. 1956. De Historische Betrouwbaarheid Der Javaanse Overlevering. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 112(1),55–73.
- Diense, A. H., & Thaib, R. 2008. Ternate (Sejarah Kebudayaan & Pembangunan Perdamaian Maluku Utara). Ternate: Lekra-MKR.
- Ghofur, A. 2011. Tela’ah Kritis Masuk dan Berkembangnya Islam di Nusantara. Jurnal Ushuluddin, XVII(2),159–169.
- Handoko, W. 2007a. Aktifitas Perdagangan Lokal di Kepualuan Maluku Abad 15 M - 19 M. Kapata Arkeologi, 3(4),100–120.
- Handoko, W. 2007b. Asal-Usul Masyarakat Maluku, Budaya, dan Persebarannya: Kajian Arkeologi dan Mitologi. Kapata Arkeologi, 3(5),1–27.
- Handoko, W. 2013. Karakteristik Arsitektur Masjid Kuno dan Perkembangan Islam di Maluku. Amerta, 31(1),39–52.
- Handoko, W. 2014. Tradisi Nisan Menhir pada Makam Kuno Raja-raja di Wilayah Kerajaan Hitu. Kapata Arkeologi, 10(1),33–46.
- Handoko, W. 2016. Islam Negeri Kaitetu: Relasi Islam, Adat dan Pemerintahan Lokal. Kota Ambon: Universitas Pattimura.
- Handoko, W. 2017. Ekspansi Kekuasaan Islam Kesultanan Ternate di Pesisir Timur Halmahera Utara. Kapata Arkeologi, 13(1),95–108.
- Handoko, W., Mujabuddawat, M. Al, Huwae, A., Husni, M., Karolina, J., & Latupapua, S. 2016. Tanah Kao: Menguak Identitas Asal Usul Komunitas, Sejarah, dan Peradaban Islam di Halmahera Utara. Ambon: Tidak terbit.
- Idham. 2011. Naskah Klasik di Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Jurnal Manassa, 1(1),79–96.
- Leirissa, R. Z. 1990. Masyarakat Halmahera dan Raja Jailolo: Studi tentang Sejarah Masyarakat Halmahera Utara. Depok: Universitas Indonesia.
- Manan, M. A. 2014. Ritual Tagi Jere dalam Komunitas Etnik Kao: Peran Lembaga Dewan Adat dan Badan Syara’ dan Perkembangannya. Jurnal Masyarakat & Budaya, 16(1),27–50.
- Mansyur, S. 2007. Peninggalan Arkeologis di Kepulauan Bacan. Kapata Arkeologi, 3(4),74–99.
- Mujabuddawat, M. Al. 2015. Kejayaan Kesultanan Buton Abad Ke-17 & 18 dalam Tinjauan Arkeologi Ekologi. Kapata Arkeologi, 11(1),21–32.
- Mujabuddawat, M. Al. 2016. Simbolisme Kompleks Bangunan Situs Ki Buyut Trusmi Cirebon. Kapata Arkeologi, 12(2),175–190.
- Naping, H. 2013. Halmahera Utara, Sejarah Perkembangan Peradaban di Bumi Hibua Lamo. Makassar: Universitas Hasanuddin, Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, dan Yayasan Bina Generasi.
- Nomay, U. 2014. Orang Melayu di Kota Ternate Abad XV-XIV. Jurnal Al-Qalam, 20(2),245–254.
- Papilaja, E. J. 2011. Kharisma Hibualamo (Tutur Kearifan Kepemimpinan Budaya). Jakarta: Dinas Pariwisata dan Budaya Halmahera Utara.
- Poesponegoro, M.D. & Notosusanto, N. 2008. Sejarah Nasional Indonesia III. (B. Sumadio, Ed.). Jakarta: Balai Pustaka.
- Puasa, A. 2013. Falsafah Hibualamo Suatu Upaya Membangun Rekonsiliasi di Halmahera Utara. Jurnal Uniera, 2(1),1–8.
- Putuhena, S. M. 1995. Penyebaran Agama Islam di Maluku. Makassar: Balai Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat IAIN Alauiddin.
- Soegondho, S. 1995. Earthenware Traditions in Indonesia: From Prehistory Until the Present (1st ed.). Jakarta: Ceramic Society of Indonesia.
- Tim Penelitian. 2014. Laporan penelitian: Arkeologi Islam di Wilayah Pesisir Timur Kabupaten Halmahera Utara. Ambon: Tidak terbit.
- Tjandrasasmita, U. 1998. Arti Arsitektur Mesjid-mesjid Kuno di Indonesia. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
- Tjandrasasmita, U. 2009. Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
- Wimbish, S. G. 1991. An Introduction to Pagu through the Analysis of Narrative Discourse. The University of Texas at Arlington.
- Yatim, B. 2006. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.