Main Article Content
Abstract
Kajian ini bertujuan untuk mengungkap gagasan dan praktik (praksis) pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Kajian dilakukan melalui penelusuran karya Ki Hadjar Dewantara dan literatur kontemporer yang relevan. Berdasarkan kajian yang dilakukan terungkap bahwa Ki Hadjar Dewantara menempatkan pendidikan sebagai prasyarat untuk mewujudkan transformasi sosial yang adil dan beradab. Menurut Ki Hadjar Dewantara, praksis pendidikan harus berakar pada jati diri dan khazanah luhur budaya bangsa yang dalam beberapa dekade terakhir populer disebut indigenisasi atau pribumisasi. Indigenisasi pendidikan menuntut adanya upaya kritis dan kreatif untuk merangkum warisan luhur budaya bangsa sebagai pondasi pendidikan dengan tidak menutup mata terhadap dinamika ilmu pengetahuan, teknologi, dan perubahan sosial. Indigenisasi pendidikan yang telah diletakkan fondasinya oleh Ki Hadjar Dewantara menempatkan pendidikan sebagai proses sadar dan sistematis untuk mengembangkan karakter luhur yang berakar pada nilai-nilai budaya setempat dan pada saat bersamaan memberi perhatian pada pengembangan kompetensi peserta didik sehingga memiliki kapasitas menjalani kehidupan secara bermartabat sesuai tuntutan zaman. Dengan demikian, postulat utama praksis pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah interdependensi kebudayaan dan pendidikan.
Article Details
How to Cite
Musanna, A. (2017). INDIGENISASI PENDIDIKAN: Rasionalitas Revitalisasi Praksis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 2(1), 117-133. https://doi.org/10.24832/jpnk.v2i1.529
References
- Abma. T. 2006. The Practice and Politics of Responsive Evaluation. American Journal of Evaluation, 27(1), 31-43.
- Agussalim. 2007. Indigenisasi Ilmu Pendidikan di Indonesia. Agussalim [Ed.]. Indonesia Belajarlah: Membangun Pendidikan Indonesia. Semarang: Tiara Wacana.
- Alatas, S.F. 2010. Diskursus Alternatif dalam Ilmu Sosial Asia: Tanggapan Terhadap Eurosentrisme. Bandung: Mizan.
- Alwasilah, C., Suryadi, K., Karyono, T. 2009. Etnopedagogi: Landasan Praktek Pendidikan dan Pendidikan Guru. Bandung: Kiblat.
- Asher, N. 2009. Considering Curriculum Questions and the Public Good in the Postcolonial, Global, 21st-Century Context. Curriculum Inquiry, 39(1), 193-210.
- Bates, R. 2008. Teacher Education in Global Context: Towards a Defensible Theory of Teacher Education. Journal of Education of Teaching. 34(4), 277-293.
- Biermann, S., Townsend-Cross. 2008. Indigenous Pedagogy as a Force for Change. The Australian Journal of Indigenous Education. 37(1), 146-155.
- Burden-Leahy, S.M. 2009. Globalisation and Education in the Postcolonial World: the Conundrum of the Higher Education System of the United Arab Emirates. Comparative Education, 45(4), 525-544.
- Daslani, P. 2008. Circulation of Top Brains Amid Inferiority Complex. Campus Asia, 1(1), 84-85 Dewantara, K.H. 1962.
- Karja Ki Hadjar Dewantara: Bagian Pertama, Pendidikan. Yogyakarta: Pertjetakan Taman Siswa.
- Dewantara, K.H. 1967. Karja Ki Hadjar Dewantara: Bagian Kedua, Kebudajaan. Yogyakarta: Pertjetakan Taman Siswa.
- Dewantara, K.H. 2009. Menuju Manusia Merdeka. Yogyakarta: Leutika.
- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1982. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Perguruan Tinggi di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Dominelli, L., dan Loakimidis, V. 2015. Indigenisation and Globalisation: Rethinking Social Work’s Approach to International Issues. International Social Work. 58(6), 777-779.
- Dorner, D.E., dan Gorman, G.E. 2006. Information Literacy Education in Asian Developing Countries: Cultural Factors Affecting Curriculum Development and Programme Delivery. International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) Journal, 32(4): 281–293.
- Ferguson. 2005. Beyond Indigenization and Reconceptualization: Towards a Global, Multidirectional Model of Technology Transfer. International Social Wor, 48 (5), 519–535.
- Goodson, I., dan Crick, R.D. 2009. Curriculum as Narration: Tales from the Children of the Colonised. The Curriculum Journal, 20(3) , 225–236.
- Gopinathan. 2006. Challenging the Paradigm: Notes on Developing an Indigenized Teacher Education Curriculum. Improving Schools, 9(3), 261–272.
- Indriyanto, B. 2009. Respons Kebijakan Pendidikan terhadap Globalisasi. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 15(1), 1-15
- Ismailova, B. 2004. Curriculum Reform in Post-Soviet Kyrgyzstan: Indigenization of the History Curriculum. The Curriculum Journal, 15(3), 247-266.
- Jones, T. 2005. Indonesian Cultural Policy 1950-2003: Culture, Institution and Government. Dissertation. Faculty of Media, Society and Culture, Curtin University of Technology.
- Kementerian Dalam Negeri. 2010. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional.
- Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
- Latif, Y. 2005. Intelegensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Intelegensia Muslim Indonesia Abad Ke20. Bandung: Mizan.
- Lauderdale, P. 2009. Collective Indigenous Rights and Global Social Movements in the Face of Global Development From Resistance to Social Change. Journal of Developing Societies, 25(3), 371–391 Li, X. 2009.
- A Daoist Perspective on Internationalizing Curriculum. Curriculum Inquiry, 39(1), 180-195 Moreira, C. 2009. Unspeakable Transgressions: Indigenous Epistemologies, Ethics, and Decolonizing Academy/Inquiry. Cultural Studies-Critical Methodologies, 9(5), 647-660.
- Musanna, A. 2010. Revitalisasi Kurikulum Muatan Lokal Untuk Pendidikan Karakter Melalui Evaluasi Responsif. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16 (Edisi Khusus III), 245-255.
- Musanna, A. 2012. Quo Vadis Praksis Evaluasi Kurikulum: Studi Pendahuluan Terhadap Ranah Kurikulum yang Terlupakan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18(1), 1-11.
- Musyafa, H. 2015. Sang Guru: Novel Biografi Ki Hadjar Dewantara, Kehidupan, Pemikiran, dan Perjuangan Pendiri Tamansiswa (1889-1959). Bandung: Mizan Media Utama.
- Nguyen, P., Elliot, J.G., Terlouw, C., Pilot, A. 2009. Neocolonalisme in Education: Cooperatif Learning in Asia. Comparative Education, 45(1), 109-130.
- Pearce, S. 2008. Critical Reflection on Central Role of Indigenous Program Facilitators in Education for Social Change. The Australian Journal for Indigenous Education, 36, 131-137.
- Ricklefs, M.C. 2010. Sejarah Indonesia Modern: 1200-2008. Cet. III. Jakarta: Serambi.
- Smith, K.E.I. 2008. Comparing State and International Protections of Indigenous Peoples’ Human Rights. American Behavioral Scientist, 51(12), 1817-1835.
- Sparapani, E.F., Perez, D.C., Gould, D., Hillman, S. 2014. A Global Curriculum? Understanding Teaching and Learning in the United States, Taiwan, India, and Mexico. SAGE Open, April-June, 1-15.
- Sularto, ST. 2016. Inspirasi Kebangsaan dari Ruang Kelas: Willem Iskander, Ki Hadjar Dewantara, dan Moh. Syafei. Jakarta: Kompas.
- Surakhmad, W. 2009. Pendidikan Nasional: Strategi dan Tragedi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Tikly, L. 2004. Education and New Imperialism. Journal of Comparative Education, 40(2), 173-198 Tilaar, H.A.R. 2012. Kaleidoskop Pendidikan Nasional. Jakarta: Gramedia. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah.
- Wangsalegawa, T. 2009. Origins of Indonesian Curriculum: Theory and Practice. Dissertation. Chicago: University of Illinois at Chicago.
- Williamson, J. & Dalal, P. 2007. Indigenising the Curriculum or Negoitiating the Tension at the Cultural Interface? Embedding Indigenous Perspectives and Pedagogies in a University Curriculum. The Australian Journal of Indigenous Education, 36 (2), 51-59.
- Yamin, M. 2009. Menggugat Pendidikan Indonesia: Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
- Yan, M.C. 2014. Towards a Pragmatic Approach: A Critical Examination of Two Assumptions of the Indigenization Discourse. China Journal of Social Work, 6(1), 14-24.
- Yunong, H., dan Xiong, Z. 2015. A Reflection on the Indigenization Discourse in Social Work. International Social Work, 51(5), 611–622.