Main Article Content
Abstract
The study aimed to obtain a proper strategy in the preservation of colonial archaeological remains in Sangasanga with community involvement. Therefore, the method used was a descriptive analysis by providing a complete picture of archaeological data. The result shows that the most effective preservation is by involving local community. In this case, people are not merely engaged to work but a system is made which conducts utilization concept and has additional value to earn profit. Utilization of occupying the building (for example komplak) and earned income are through economic activities related to cultural
heritage tour. Hopefully, involving local people in the conservation will be easily realized through the activities. Nevertheless, the system could not be allowed to work alone. There should be monitoring and evaluation in order to implement conservation habits become an attitude of life. The conclusion of this study is that the preservation action for oil company equipment and infrastructure in Sangasanga should promptly be done by conservation strategy with added values by involving the community.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi yang tepat dalam pelestarian peninggalan arkeologi kolonial di Sangasanga dengan melibatkan masyarakat. Untuk mendapatkan cara pelestarian yang tepat, dilakukan analisis deskriptif, yaitu dengan memberikan gambaran secara lengkap mengenai realitas tinggalan arkeologi yang dikaji. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pelestarian yang paling efektif adalah dengan cara melibatkan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat tidak semata-mata hanya dilibatkan untuk bekerja, tetapi dibuat program pelestarian yang berwawasan pemanfaatan dan bahkan ada nilai tambah bagi masyarakat, yaitu menjadi sumber penghasilan. Pemanfaatan dengan menempati bangunan (misalnya komplak) dan perolehan penghasilannya melalui kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan wisata warisan budaya. Jika pola ini terbentuk, harapan agar keterlibatan masyarakat dalam pelestarian akan lebih mudah diwujudkan. Namun demikian, sistem itu tidak dapat dibiarkan bekerja sendiri dan harus ada pengawasan dan evaluasi, agar kebiasaan melaksanakan pelestarian menjadi sikap hidup masyarakat. Kesimpulan kajian ini adalah bahwa tindakan aksi pelestarian peralatan dan infrastruktur pertambangan minyak di Sangasanga dilakukan dengan strategi pelestarian yang berwawasan pemanfaatan dengan melibatkan masyarakat.
Article Details
References
- Agustina, N.K.W. 2012. Desa Budaya Kertalangu Sebagai Usaha Daya Tarik Wisata di Kota Denpasar. Tesis. Denpasar: Program Pascasarjana, Universitas Udayana.
- Ahyat, I.S., 2013. Kesultanan Kutai 1825-1910 Perubahan Politik dan Ekonomi Akibat Penetrasi Kekuasaan Belanda. Tangerang: Serat Alam Media.
- Arini, D., Arief, A.T., & Prabu, U.A. 2015. Desain Sucker Rod Pump Untuk Optimasi Produksi Sumur Sembur Alam L5A-X Di Pertamina EP Asset 2 Field Limau. Jurnal Ilmu Teknik, 3 (1), hlm. 15-23.
- Dini, N.Z. 2012. GKI Kwitang: Tinjauan Arsitektur dan Pemugaran dalam Rangka Pelestarian Bangunan Cagar Budaya. Skripsi. Depok: Program Studi Arkeologi,Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
- Endraswara, S. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Faisal, G. & Wihardyanto, D. 2013. Selembayung Sebagai Identitas Kota Pekanbaru: Kajian Langgam Arsitektur Melayu. Indonesian Journal of Conservation, 2 (1), hlm. 51-59.
- Gunamantha, I.M., & Susila, G.P.A.J. 2015. Analisis Dampak Program Pengembangan Kecamatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan Di Kabupaten Buleleng. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 4 (1), hlm. 523-533.
- Harjiyani, F.R. & Raharja, S. 2012. Perlindungan Hukum Benda Cagar Budaya Terhadap Ancaman Kerusakan di Yogyakarta. Jurnal Mimbar Hukum, 24 (2), hlm.345–356.
- Hayati, R. 2014. Pemanfaatan Bangunan BersejarahSebagai Wisata Warisan Budaya di Kota Makassar. Jurnal Master Pariwisata (Jumpa), 1 (1), hlm.1-42.
- Jaya, D.P. 2012. Model Pemanfaatan Sumberdaya Arkeologi Sebagai Objek Daya Tarik Wisata Studi Kasus Candi Sukuh. Tesis. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
- Kadarwati, A. 2008. Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Kota Lama Semarang Sebagai Daya Tarik Wisata di Semarang. Laporan Tugas Akhir. Surakarta: Jurusan DIII Usaha Perjalanan Wisata, Fakultas Sastra Dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret.
- Moloeng, L.J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Muttaqin, L.A. 2014. Model Pelestarian Berdasarkan Perundang-undangan: Studi Kasu Kawasan Cagar Budaya Kotagede, Yogyakarta. Skrips. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Arkeologi, Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
- Nuryanti, W. & Suwarno, N. 2008. Kajian Zonasi Pengembangan Kawasan Pusaka Studi Kasus: Situs Sangiran, Sragen. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 15 (3), 101-110.
- Panggabean, A.S. 2014. Perubahan Fungsi dan Struktur Bangunan Cagar Budaya Ditinjau dari Perspektif Undang-Undang Cagar Budaya. Pandecta: Jurnal Penelitian Ilmu Hukum, 9 (2), hlm. 169-181.
- Primadani, E., Larasati S.E., Subowo, A. 2013. Analisis Manajemen Strategi Pelestarian dan Pengembangan Kawasan Kota Lama Sebagai Upaya Menuju Kawasan Wisata Budaya di Kota Semarang. Journal Public of Policy and Management Review, 2 (2), hlm. 141-150.
- Purnawibowo, S. 2014. Strategi Pengelolaan Kawasan Kota Cina, Medan, Sumatera Utara Berbasis Masyarakat. Tesis. Yogyakarta: Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
- Rachmawati, I.N. 2007. Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11 (1), hlm.35-40.
- Rahardjo, T. 2011. Konstruksi Teori (Komunikasi) dalam Logika Hypothetico-Deductive. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8 (2), hlm.107-124.
- Saleh, I.N.S. 2004. Kajian Aspek Hukum Konservasi Cagar Budaya Terhadap Pelestarian dan Pengembangan Pariwisata Kotagede. Tesis.Yogyakarta: Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada.
- Saputra, Y. 2014. Jeep Wisata di Kawasan Wisata Lava Tour Pasca Erupsi Merapi Tahun 2010 (Studi pada Kawasan Wisata Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman). Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.
- Suryono, A. 2012. Pelestarian Arsitektur Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Laporan Penelitian. Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahiyangan.
- Susanto, N.N. 2005. Penelitian Aspek Keruangan Pola Tata Kolonial Sanga-sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin.
- Suweda, I. W. 2011. Penatan Ruang Perkotaan yang Berkelanjutan, Berdaya Saing dan Berotonomi. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 15 (2), hlm.113-122.