Main Article Content
Abstract
This study is a research result that aims to find out: 1) the level of absenteeism of elementary school teachers; 2) profile of teacher’s absenteeism level in terms of aspects of education background, employment status, and certificate ownership; 3) causes of absenteeism factor; 4) impact of teacher’s absenteeism on school and student learning performance; and 5) efforts that has been done in minimizing teacher’s absenteeism. The study was conducted through a survey in 20 regencies/cities as samples that determined by cluster random sampling according to region distribution and a consideration on population distribution of number of teachers in that region. There were 168 primary schools involved in this study which determined randomly. Results of this study found that: 1) level of absenteeism in primary school teachers was relatively lower, that was 6.6%; 2) profile of absenteeism teachers were dominant in teachers with high school education, Civil Servants Status, and have certified; 3) the main cause of absenteeism of teachers was due to be assigned by school and other interests, including the needs of teachers with official permission; 4) the impact of teacher absenteeism was disruption on learning process, students deviant behavior, decrease in student achievement and school image; and 5) school has tried to overcome the problems by setting up and assigning substitute teachers/picket teachers/part-time teachers, and education office in regencies/cities preventively overcome the absenteeism of teachers by applying disciplinary rules and sanctions for absenteeism teachers consequently and consistently.
Â
ABSTRAK
Â
Kajian ini berupa hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat ketidakhadiran guru SD; 2) profil tingkat ketidakhadiran guru ditinjau dari aspek latar belakang pendidikan, status kepegawaian, dan kepemilikan sertifikat; 3) faktor penyebab ketidakhadiran guru; 4) dampak ketidakhadiran guru terhadap sekolah dan prestasi belajar siswa; dan 5) upaya yang dilakukan untuk meminimalisir ketidakhadiran guru. Penelitian dilakukan melalui survei yang dilakukan di 20 kabupaten/kota sampel yang ditentukan secara cluster random sampling berdasarkan distribusi wilayah serta pertimbangan sebaran populasi jumlah guru di kabupaten/kota. Jumlah sekolah sebanyak 168 SDN ditentukan secara acak. Hasil kajian menemukan bahwa: 1) tingkat ketidakhadiran guru SD diketahui relatif rendah, yaitu 6,6%; 2) profil guru yang tidak hadir dominan pada guru berpendidikan sekolah menengah, berstatus Pegawai Negeri Sipil dan telah bersertifikat; 3) Penyebab utama ketidakhadiran guru karena ditugaskan untuk dinas dan berbagai kepentingan, serta keperluan guru dengan izin resmi; 4) Dampak ketidakhadiran guru yaitu terganggunya proses pembelajaran, perilaku siswa menyimpang, penurunan prestasi siswa, dan citra sekolah; dan 5) sekolah berupaya mengatasi agar pembelajaran tetap berjalan terutama dengan menyiapkan dan menugaskan guru pengganti/guru piket/guru honorer; serta dinas pendidikan kabupaten/kota secara preventif mengatasi ketidakhadiran guru dengan menerapkan peraturan disiplin dan sanksi terhadap guru secara konsekuen dan konsisten.
Â
Article Details
References
- Arifin. 1995. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
- Bafadal Ibrahim. 2004. Peningkatan Profesionalisme Guru SD. Jakarta: Bumi Aksara.
- Bogdan & Biklen, S. K. 2003. Qualitative Research for Education: An introduction to Theories and Methods (4th ed.). New York, Pearson Education group.
- Fatah Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Hoy & Miskel, C. G. 2008. Educational Administration: Theory, Research, and Practice, 8th edition. New York: McGraw-Hill.
- Imron Ali. 1997. Pembinaan Guru di Indonesia, Surabaya: Kartika.
- International Labaur Organitation (ILO). 2004. Seri Rekomendasi Kebijakan: Kerja Layak dan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia. Jakarta : ILO
- Ivatts, A. R. 2013. Literature Review on: Teacher Absenteeism. Roma Education Fund, 1:21.
- Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta, PT. Raja Grapindo Persada.
- Lirit Rivin A. 2013. Teacher Absenteeism: The School Factor. http:// www.tau.ac.il/ education/toar3/etakzir2001-8.doc ; diunduh 10 Januari 2013.
- Mohamad, Ridwan. 2012. Siswa Bolos Sekolah Biasa, Guru Bolos Mengajar “Luar Biasaâ€. Dalam Majalah Media. Jakarta, No. 01/Thn.XLII / Maret 2012
- Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
- Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Remaja Rosdakarya.
- Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung. Remaja Rosdakarya.
- Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. http://kbbi.web.id/; diunduh 14 Januari 2013.
- Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS).
- Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
- Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
- Rahayuningsih A. 2013. Kinerja Guru dan Penilaian Kinerja. http://adekodell.blogspot.com/diunduh 7 Mei 2013.
- Sahertian, Piet. 1981. Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional.
- Sidney L. 2013. Measuring the Effect Teacher Absenteeism Has on Student Achievement at A “Urban but not too urban:†Title I Elementary School. International Journal of Humanities and Social Science Vol. 2 No. 17; September 2012 ,172. University at Montgomery Montgomery, Alabama.
- Singarimbun Masri dan Sofian Effendi. 1982. Metode Penelitian Survai. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Jakarta.
- Syarifuddin N. 2003. Guru Professional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Press.
- SMERU. 2011. Survei Baseline Kehadiran Guru dan Bantuan Kesejahteraan Guru di daerah Terpencil. Jakarta, Lembaga Penelitian SMERU.
- Suharsaputra. 2012. Pengembangan Kinerja Guru. [online]. Tersedia (http:// uharsputra.wordpress.com/pendidikan/ pengembangan-kinerja-guru/diunduh 7 Maret 2013.
- Sulistyorini. 2001. Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Ilmu Pendidikan: 28 (1) 62-70.
- Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Meteri; Menteri Pendidikan Nasional No. 05/X/PB/2011, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. SPB/03/M.PAN-Rb/10/2011, Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 2011, Menteri Keuangan No. 158/PMK.01/2011, dan Menteri Agama No. 11 tahun 2011, tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai negeri Sipil.
- Syaikhu, Akhmadi dan Suryadarma Daniel. 2004. Ketika Guru Absen: Kemana Mereka dan Bagaimana Murid? (Laporan Penelitian). Jakarta, Lembaga Penelitian SMERU.
- Tempe, A. Dale. 1992. Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Asri Media.
- Undang–Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
- Undang–Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
- Usman, Moh. Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Indonesia, Bandung: Remaja Rosdakarya.
- World Bank & Harvard University. 2004. Teacher Absence In India. Journal of the European Economic Association (9/15/04).
- Wijaya, C. dan Rusyan, T. 1994. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.